Jum'at, 29/11/2024 13:52 WIB

Pengamat Sebut PDIP dan Ganjar Berutang Budi ke Jokowi

Publik yang puas terhadap kinerja Jokowi cenderung memilih PDIP dan Ganjar.

Presiden Jokowi (kaos putih) dan Ganjar Pranowo (kaos merah)

Jakarta, Jurnas.com - Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Usni Hasanudin, menilai PDI Perjuangan (PDIP) dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memiliki "hutang budi politik" kepada Presiden Jokowi.

Pasalnya, berkat kinerja bagus Pemerintahan Jokowi berdampak positif terhadap elektabilitas PDIP dan Ganjar.

"Identitas Presiden Jokowi sebagai politikus tentang tidak bisa dilepaskan dengan PDIP. Nah, PDIP bisa dibilang `berutang budi` terhadap Jokowi karena publik cenderung memilih karena menimbang kinerja pemerintah bukan faktor lain," kata Usni kepada awak media di Jakarta, Minggu (22/1).

Usni juga memaklumi jika tren serupa dinikmati Ganjar. Alasannya, keduanya memiliki kedekatan bahkan Ganjar sempat dikaitkan dengan ciri-ciri calon presiden (capres) yang direkomendasikan Jokowi selain sama-sama kader PDIP.

"Meski tidak pernah secara terbuka menyampaikan mendukung Ganjar, masyarakat dapat membaca dengan jelas arah dukungan Jokowi pada 2024 mendatang. Kuatnya asosiasi Ganjar dengan Jokowi ini memengaruhi persepsi publik. Oleh karena itu, baiknya kinerja pemerintah bakal memberikan efek positif terhadap Ganjar," tuturnya.

Mengacu pada hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI), sebanyak 76,2 persen responden puas dengan kinerja Presiden Jokowi. Sementara itu, jumlah yang kurang puas dan tidak puas sebesar 20,5 persen, sedangkan yang tidak menjawab 3,3 persen.

"Yang menarik memang kalau kita kaitkan dengan tingkat kepuasan terhadap Presiden, maka ada kaitan dengan dukungan partai," ucap Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, dalam paparannya saat rilis survei bertajuk "Kinerja Presiden, Pencabutan PPKM, Ketersediaan Bahan Pokok dan BBM, serta Peta Politik Terkini" secara virtual, Minggu (22/1).

"Yang puas dengan kinerja Presiden cenderung memilih PDIP. Itu ada 26 persen, lebih banyak, diikuti oleh Gerindra," imbuhnya.

Dari 76,2 persen responden yang puas dengan kinerja Presiden Jokowi, sebanyak 26,3 persen di antaranya bakal memilih PDIP. Lalu, sebanyak 11,4 persen memilih Gerindra, Demokrat 7,3 persen, Golkar, 6,2 persen, Perindo 6 persen, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 5,3 persen.

Selanjutnya, NasDem 4,7 persen, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 3,9 persen, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 1,6 persen, Partai Garuda 1,2 persen, Partai Amanat Nasional 0,8 persen, Hanura 0,6 persen, Partai Bulan Bintang (PBB) 0,4 persen, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Buruh masing-masing 0,3 persen, dan Partai Ummat 0,2 persen. Adapun yang tidak menjawab 23,4 persen.

Pun demikian dengan Ganjar Pranowo. Sebagian besar responden yang puas dengan kinerja Presiden Jokowi bakal memilih Gubernur Jawa Tengah (Jateng) ini pada pemilihan presiden (pilpres) kelak.

"Yang menyatakan puas dengan Presiden itu lebih banyak yang mendukung Ganjar Pranowo, 35%. Baru setelah itu Prabowo Subianto, lalu diikuti Anies Baswedan," ungkap Djayadi.

Sebanyak 35,4 persen dari total 76,2 persen responden yang puas dengan kinerja pemerintah bakal memilih Ganjar. Kemudian, Prabowo 18,2 persen, dan Anies Baswedan 14 persen.

Adapun perolehan dukungan kepada nama-nama lain di bawah 10 persen, yakni Ridwan Kamil 8,8 persen, Sandiaga Uno 3,7 persen, Erick Thohir 1,7 persen, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 1 persen, Puan Maharani 0,8 persen, serta Muhaimin Iskandar dan Airlangga Hartarto masing-masing 0,7 persen. Yang tidak menjawab 15,1 persen.

Survei LSI ini dilaksanakan pada 7-11 Januari 2023 melibatkan 1.221 WNI yang telah memiliki hak pilih dan telepon sebagai responden, yang ditentukan dengan metode random digit dialing. Toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

KEYWORD :

Presiden Jokowi PDI Perjuangan Ganjar Pranowo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :